Senin, 19 Agustus 2024

Mikrotik Fundamental

Nama : Satria Kukuh Iman
No       : 35
Kelas  : XI TJKT 2


MIKROTIK FUNDAMENTAL


Pengertian Dasar Mikrotik

   Mikrotik adalah perangkat lunak berbasis Linux yang dapat diinstall pada sebuah komputer atau digunakan sebagai perangkat jaringan khusus (RouterBoard) untuk mengelola jaringan. Mikrotik sering digunakan untuk keperluan manajemen jaringan seperti mengatur routing, firewall, DHCP server, dan berbagai fitur jaringan lainnya.

Dasar Mikrotik

1. DHCP Server



   DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Server adalah fitur pada Mikrotik yang digunakan untuk memberikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung dalam jaringan. Ini mempermudah manajemen IP dalam jaringan yang besar.

Cara Setting DHCP Server di Mikrotik:
- Buka Winbox dan login ke Router Mikrotik.
- Masuk ke menu `IP > DHCP Server`.
- Klik `DHCP Setup`, pilih interface yang akan digunakan sebagai DHCP Server, lalu ikuti langkah-langkah yang ada hingga selesai.

2. Bridge



   Bridge adalah fitur yang memungkinkan Anda untuk menghubungkan dua atau lebih segmen jaringan menjadi satu jaringan logis. Ini berguna ketika Anda ingin menggabungkan beberapa jaringan kecil menjadi satu jaringan besar.

Cara Setting Bridge di Mikrotik:
- Masuk ke menu `Bridge > Bridge`.
- Klik tanda `+` untuk menambahkan bridge baru.
- Setelah bridge dibuat, tambahkan interface yang ingin di-bridge dengan masuk ke `Bridge > Ports`, lalu tambahkan interface-interface yang akan disatukan.

3. Routing (Static & Dinamis)



   Routing adalah proses mengirimkan paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Mikrotik mendukung routing statis (manual) dan dinamis (otomatis menggunakan protokol routing seperti OSPF, BGP).

Cara Setting Routing Statis di Mikrotik:
- Masuk ke menu `IP > Routes`.
- Klik tanda `+` untuk menambahkan route baru.
- Masukkan `Destination Address` dan `Gateway`.

Cara Setting Routing Dinamis (OSPF) di Mikrotik:
- Masuk ke menu `Routing > OSPF`.
- Konfigurasi area dan jaringan yang akan dirouting.

4. Wireless



   Mikrotik juga memiliki fitur wireless untuk membuat jaringan nirkabel (Wi-Fi). Anda bisa mengatur Mikrotik sebagai Access Point (AP) atau sebagai client yang terhubung ke jaringan Wi-Fi lain.

Cara Setting Wireless di Mikrotik:
- Masuk ke menu `Wireless`.
- Klik `Enable` pada interface wireless.
- Klik `Wireless` lalu atur mode (AP atau Station), SSID, dan parameter lainnya.

5. Firewall


   Firewall pada Mikrotik digunakan untuk mengatur aturan lalu lintas data yang masuk dan keluar jaringan, sehingga bisa melindungi jaringan dari akses yang tidak diinginkan.

Cara Setting Firewall di Mikrotik:
- Masuk ke menu `IP > Firewall`.
- Klik `Filter Rules`, lalu tambahkan aturan baru dengan mengklik tanda `+`.
- Atur chain (input, output, forward) dan kriteria lainnya seperti IP Source, IP Destination, dst.

6. Quality of Service (QoS)


   QoS adalah fitur yang digunakan untuk mengatur prioritas dan alokasi bandwidth berdasarkan jenis trafik, sehingga jaringan dapat bekerja dengan lebih efisien.

Cara Setting QoS di Mikrotik:
- Masuk ke menu `Queues > Queue Tree`.
- Tambahkan queue baru dengan mengklik tanda `+`, lalu atur parent, target, dan max-limit sesuai kebutuhan.

7. Tunneling


   Tunneling digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda melalui jalur aman, biasanya melalui internet, menggunakan protokol seperti VPN.

Cara Setting VPN di Mikrotik:
- Masuk ke menu `PPP > Interface`, tambahkan interface baru dan pilih protokol VPN (PPTP, L2TP, SSTP).
- Konfigurasi username, password, dan IP Pool untuk VPN Client. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dynamic NAT (Many-to-Many)

Nama : Satria Kukuh Iman Kelas : XI TJKT 2 Absen : 35 Dynamic NAT (Many-to-Many) Teori Dasar : Teori Dasar Dynamic NAT : NAT Dynamic adalah ...